S E L A M A T D A T A N G di WWW.KIKIN23.BLOGSPOT.COM-----ini adalah blog yg berisi opini, cara pandang serta sedikit idealisme saya. -----saya juga seorang supporter dari klub PSS SLEMAN----- Salam Damai dari Saya..

Senin, 26 November 2007

Fajar Listiyantoro

Fajar Listiyantoro
Balik Kandang

SEBAGAI pemain asli binaan PSS Sleman, tak salah bila di musim ini Fajar Listriyantoro balik kandang ke Sleman. Pasalnya, setelah musim kemarin merumput bersama PSIM Yogyakarta, ia merasa rindu bermain untuk tim yang membesarkannya.

Adik kandung mantan pemain timnas Seto Nurdiantoro ini mengaku tak bisa melupakan jasa PSS Sleman. "Di sinilah saya besar dan tak salah kalau saya kembali lagi ke sini. Bagaimanapun juga saya ingin ikut andil membesarkan PSS," sebut Fajar.

Di bawah asuhan pelatih baru Horacio A Montes, Fajar dimainkan sebagai gelandang bertahan. Padahal, ia sendiri lebih sreg bermain sebagai second striker. Namun demikian, di posisi barunya tersebut ia mengaku tak terlalu mempermasalahkannya.

"Sekarang saya tidak boleh terlalu maju ke depan. Tapi nggak apa-apa saya enjoy saja dengan posisi baru ini," tambahnya. Semenjak level yunior, Fajar memang dikenal sebagai pemain serba bisa. Ia pernah dimainkan sebagai striker, bek sayap maupun gelandang serang.

Di sisi lain, Fajar juga mempunyai obsesi tersendiri. Seperti kebanyakan pemain lain, ia berharap bisa dipanggil timnas Indonesia. "Sudah sejak lama saya memendam keinginan bermain untuk timnas. Semoga kiprah saya tahun ini bisa dilirik pelatih timnnas," harapnya. Untuk itu ia bertekad bermain sebaik-baiknya di PSS. Agar kesempatan bermain di timnas terbuka lebar.

Biodata
Nama : M.Fajar Listiyantoro
Lahir : Yogyakarta, 26 Juni 1981
Posisi : Gelandang
Karir klub
2000-2004 : PSS Sleman
2004 : Persijatim Solo FC
2005 : PSS Sleman
2006 : PSIM Yogyakarta
2007-... : PSS Sleman
[antvsports.com]

Profil PSS

PSS SLEMAN
Dua Sejarah Baru

MUSIM 2007 ini bisa dibilang merupakan tonggak baru dalam sejarah PSS Sleman. Ya, sejak didirikan tahun 1976, baru kali ini tim berjuluk Elang Jawa ditangani pelatih asing. Ia adalah Horacio Alberto Montes. Kehadirannya diharapkan mampu membangun sepak bola Sleman ke arah profesional.

Awalnya, manajemen PSS mengincar mantan pelatih Persija Jakarta, Carlos Maria Garcia Cambon. Namun, setibanya di Argentina, manajemen yang diwakili Hendricus Mulyono (manajer tim) dan Bambang Nurjoko (sekretaris tim), justru kepincut dengan Horacio. Pertimbangan memilih Horacio tentu tak main-main. Selain gelar akademik profesor ilmu olahraga yang disandang Horacio, ia juga termasuk salah satu anggota tim pelatih klub besar Boca Juniors. Kita harapkan Horacio bisa membangun sepak bola Sleman dengan segudang pengalaman serta kemampuan intelektualnya, sebut Hendricus Mulyono.

Ketika berada di Argentina, manajemen tidak hanya merekrut pelatih. Perjanjian dengan pihak Boca Juniors juga menghasilkan izin bagi PSS membawa empat pemain binaan Horacio secara gratis. Kita tidak keluar uang sama sekali untuk transfer pemain dan pelatih. Kita hanya bayar gaji bulanan serta penyediaan fasilitas selama mereka berada di Indonesia, tambah Mbah Mul, panggilan akrab Hendricus Mulyono. Empat pemain yang dibawa ke Sleman adalah Juan Dario Battala, Ramon Aquilar Ignatio, Christian Gaston Castano, dan Christian Martinez.

Sepulang dari Argentina, manajemen langsung membereskan masalah administrasi dengan 17 pemain lokal yang sudah resmi diikat kontrak. Hanya ada beberapa nama lawas yang dipertahankan seperti Choirul Anam, Slamet Nurcahyo, Anderson Da Silva, Dwi Adi Nugrahanta, dan Busari. Selebihnya materi pemain diisi muka-muka baru. Sebelum pilih pelatih, kami memang sudah deal dengan 17 pemain lokal. Itu menjadi resiko pelatih, kalau dia merasa tidak cocok, tutur Mbah Mul.

Masa persiapan PSS sendiri dibilang lebih awal dibanding tim-tim divisi utama lain. Tim kebanggaan warga Sleman ini sudah mulai persiapan sejak akhir Agustus lalu. Sehingga memasuki bulan Desember, di saat tim lain sedang sibuk membenahi fisik pemain, PSS justru sudah masuk ke fase uji coba. Piala Gubernur Jatim 2006 pun diikutinya.

Sayang hasil buruk yang dicatat di turnamen itu, menuai kecaman dari beberapa pihak. Yang paling disorot adalah kualitas dua pemain asing Ramon Aquilar dan Christian Martinez. Keduanya dianggap tidak menunjukkan perkembangan bagus di Sleman. Sedangkan Juan Dario Battala dan Gaston Castano, kemampuannya dinilai lumayan.

Manajemen pun langsung mendepak Ramon dan Martinez. Stopper musim lalu, George Oyedepo Oyebode, kembali direkrut. Hadirnya George segera disusul dengan seleksi pemain asing untuk mengisi pos lini tengah yang ditinggal Martinez. Tidak ada masalah dua pemain itu dipulangkan. Kami harus fokus ke kompetisi, dan sejauh ini perkembangan tim mulai positif, ungkap Horacio seusai PSS menang 1-0 atas Persebaya Surabaya, dalam laga uji coba, pekan lalu.

Mulai musim ini PSS juga pindah kandang. Stadion Internasional Sleman di kawasan Maguwoharjo yang sudah selesai pengerjaan, bakal menjadi markas baru. Dengan kapasitas lebih dari 40.000 penonton, manajemen berharap pemasukan dari tiket bisa meningkat. Karena, kalau masih pakai Stadion Tridadi, antusiasme penonton tidak bisa tertampung semuanya, kata Mbah Mul,sembari berharap timnya mampu mencapai target lolos Super Liga.

Skuad PSS Sleman
Kiper: Andi Iswantoro, Agung Prasetyo, Dwi Adi Nugrahanta
Belakang: Anderson Da Silva, Urip Istiaji, George Oyedepo, Andri Yoga, Dedi Sutrisno, Susanto, Hatri Nur Handaya, Zaenal Fanani,
Tengah: Fajar Listiyantoro, Rahel Tuasalamoni, MB Onjo Etouge,Busari, Agus Purwoko, Choirul Anam, Slamet Nurcahyo, Imam Rohmawan
Depan: Juan Dario Battala, Roni Irawan, Ferry Setiawan, Gaston Castano,

Data Klub
Berdiri : 1976
Julukan : Elang Jawa
Alamat : Jl. Rorojongrang,Tridadi, Sleman
Telp : (0274) 868405,868443, 867594
Ketua Umum : Ibnu Subiyanto, S.Akt
Manager tim : Hendricus Mulyono
Pelatih : Horacio Alberto Montes
Stadion : Internasional Sleman
Kapasitas : 50.000
Suporter : Slemania

Prestasi
1994/1995 : Divisi I
1995/1996 : Divisi I
1996/1997 : Divisi I
1998/1999 : Divisi I
1999/2000 : Divisi I Peringkat ke-2 (Promosi)
2001 : Peringkat ke-10 Grup Timur
2002 : Peringkat ke-7 Grup Timur
2003 : Peringkat ke-4
2004 : Peringkat ke-4
2005 : Peringkat ke-7 Wilayah I
2006 : Berhenti ikut kompetis
[antvsports.com]

Rabu, 21 November 2007

Antara impian dan kenyataan


Beribu2 Slemania selalu memadati tribun St.Maguwoharjo setiap kali PSS Sleman bertanding. Warna hijau menjadi dominan saat mereka(slemania) berkumpul di tribun utara stadion.
Sorak-sorai Slemania membahana sepanjang pertandingan.. Koreografi indah.. dengan lagu2 menawan menambah gairah permainan. Pemain manapun pasti tersulut semangatnya jika bermain di sleman. Kualitas rumput yg bagus, jarak stadion relatif dekat dengan bandara, dan yang pastinya sportifitas Supporternya yang membuat pemain kedua tim bisa bermain lepas dan menyuguhkkan pertandingan yang menarik. Komitmen dari jajaran pengurus Slemania pusat juga pasti. Terus berupaya menjadikan Slemania sebagai suporter yang santun dan selalu menjunjung tinggi semangat sportifitas. Saat tandang keluar pun Slemania selalu berupaya mengirim wakil2nya untuk memberikan dukungan langsung terhadap Laskar Sembada. Bahkan kini Slemania mampu menjalin persaudaraan dengan berbagai kelompok supporter tanah air. The Jak Mania, Aremania, Delta Mania, PersikMania...... dan masih banyak yg lain.
Di partai kandang, Slemania selalu mampu menyuguhkan atraksi menarik dengan lagu2 khas mereka. Kelompok supporter lain pun selalu disambut hangat saat di Sleman. Jargon Stadion Maguwoharjo sebagai "surganya bagi supporter tamu" memang sedikit banyak telah terbukti.
Akan tetapi masih banyak terjadi gesekan2 kecil apabila bertemu dengan kelompok supporter yang memiliki sejarah kurang harmonis. Tengok saja Viking Bandung.. Brajamusti..
"saat di bandung beberapa bendera serta banner yang kami pasang dirobek paksa oleh oknum supporter viking".
"Bahkan kelompok kami dilarang bernyanyi hanya gara2 Tim kami unggul lebih dulu". Kata salah satu kelompok Slemania yang saya temui. "Mereka(red.viking) selalu saja menyanyikan lagu2 profokatif, dengan lirik lagu yang menyebut kami Anjing Jawa"serobot yg lain. Dan bisa di prediksi, Slemania bereaksi atas apa yang mereka alami di bandung saat PERSIB Bandung ganti melawat ke Sleman.
Setali tiga uang dengan kejadian itu, lagi2 Slemania bertindak nakal..
Saat pertandingan amal melawan PSIM Jogjakarta di Maguwo, lagi2 supporter garis keras Sleman terlibat perkelahian dengan supporter PSIM, Brajamusti. Secara garis besar pertandingan berjalan menarik, aman sampai selesai. Akan tetapi gesekan terjadi diluar stadion, saat brajamusti sedang menuju tempat parkir kendaraannya, berbagai Laskar yang berpaham Ultras(supporter garis keras) berusaha merangsek brajamusti dihadang ratusan Polisi anti huru-hara. Bentrokan tidak dapat di hindari, beberapa mobil yang diparkir dekat lokasi kejadian terkena imbasnya, ratusan motor rusak, meski yang menjadi target adalah brajamusti.
Kerusuhan merembet di luar, Konvoi brajamusti di hadang di sejumlah tempat. Karangnongko, Maguwo, Babarsari, Mrican, dan diberbagai tempat dengan skala lebih kecil. Lemparan bom molotov juga sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Menurut sumber yang saya temui, kejadian itu merupakan akumulasi masalah2 yang ada selama ini, "semacam dendam lama lah, mas" kata teman yang saya temui. "Sejak di mandala sampai insiden bantul, mereka selalu berusaha menyerang kami". "Bahkan saat kami pulang sehabis menonton PSS sering dihadang!"Ujar salah satu teman di daerah KulonProgo. Lain lagi dengan penuturan brajamusti, "Mereka tak tahu terimakasih, kami juga ikut mendukung saat2 pertama mereka masuk divisi utama di Tridadi beberapa tahun yg lalu". "Sekarang mereka menyebut diri mereka sebagai yang terbaik".

Fenomena semacam ini sangat mengganggu Slemania Pusat. yang lebih mengagungkan visi dan misinya sebagai komunitas supporter yang santun, anti anarchy!.
Bagi saya sebagai salah satu pecinta PSS dan menjadi salah satu anggota Slemania Maguwoharjo, Rusuh antar supporter itu wajar, tp tidak bisa di benarkan! banyak alasan yang mendasari perbuatan tersebut. Seperti Kebanggaan yang berlebihan, chauvinisme dalam arti sempit serta ideologi yang mereka anut. Akan tetapi itu semua adalah salah satu hal yang menarik dalam sepakbola. Setiap ada terjadi keributan pihak media saling berlomba untuk meliput. Mencoba menyajikan berita yang terbaru, teraktual bahkan cenderung berlebihan menurut saya.
Pemberitaan medialah yang membuat Sepakbola menjadi di gemari di jagad raya ini. Belum ada satupun olahraga yang mampu menghadirkan penonton sebanyak sepakbola.
Sepakbola selalu saja ditunggu2 oleh berjuta2 orang di dunia ini, baik dari segi Prestasi maupun tingkah-polah Supporternya. tak terkecuali di Indonesia..